Buku Karya Braindilog

Berisi mengenai kajian analisis sosial dengan pendekatan konsep teori tokoh Sosiologi Indonesia.

Braindilog

Merupakan sebuah konsep dan metode diskusi yang di lakukan dengan tahapan Brainstorming, Dialectic, dan Logic dari teori atau permasalahan sosial yang didiskusikan.

Braindilog Sosisologi Indonesia

Mengawal Perkembangan Ilmu Sosiologi di Indonesia menuju otonomi teori Sosiologi Indonesia yang berlandaskan nilai, norma, dan kebermanfaatan masyarakat Indonesia.

Gerakan Otonomi Teori Sosiologi Indonesia

Sayembara menulis artikel sosiologi Indonesia adalah upaya Braindilog Sociology dalam menyebarluaskan gagasan otonomi teori sosiologi Indonesia.

Braindilog Goes To Yogyakarta

Diskusi Lintas Komunitas bersama Joglosonosewu dan Colombo Studies di Universitas PGRI Yogyakarta dengan tema "Konflik Horisontal Transportasi Online". Selain dihadiri komunitas, acara ini juga diikuti oleh beberapa perwakilan mahasiswa dari masing-masing kampus di Yogyakarta.

Selasa, 27 Oktober 2020

Analisa Sosiologi Kebudayaan dan Masyarakat

Kebudayaan dan masyarakat merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua unsur tersebut menjadi satu kesatuan dalam menjalankan fungsi dan perannya ditengah kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya kebudayaan, masyarakat menjadi liar karena tidak adanya unsur-unsur atau nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan suatu masyarakat tersebut. Pengaruh kebudayaan di suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh tradisi-tradisi yang berkembang dari nenek moyang. Tradisi tersebut kemudian dijadikan norma,nilai dan keyakinan dalam bertindak pada masyarakat dan dianut oleh generasi penerus mereka sehingga turunlah tradisi tersebut kepada anak-cucu mereka yang selanjutnya diadopsi dari generasi secara turun-temurun. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Selo Soemardjan (1988), bahwa masyarakat adalah sebagai orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

Definisi Kebudayaan

Secara Sosiologis, kebudayaan adalah hasil atau produk dari cipta, rasa dan karsa tersebut. Artinya, setiap nilai, aturan dan norma yang telah disepakati bersama oleh kelompok masyarakat maka hal itu merupakan sebuah produk yang dibuat dalam masyarakat tersebut sehingga menjadi nilai-nilai yang telah menjadi pemahaman bersama ditengah masyarakat tersebut.

Namun, Pengertian Kebudayaan yang dijelaskan oleh Soerjono Soekanto (1974) dari sudut pandangnya ialah sesuatu yang mencangkup semua yang didapat atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, yaitu mencakup segala cara atau pola berpikir, merasakan dan bertindak. Inilah yang dimaksud Soerjono Soekanto definisi kebudayaan yang lebih komprehensif berdasarkan berbagai keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Kebudayaan tercipta karena keberadaan manusia itu sendiri. Manusia-lah yang menciptakan kebudayaan dan manusia pula-lah yang menjadi pemakainya. Kebudayaan dan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena mereka saling membutuhkan dan saling terkait satu sama lain sehingga menjadi entitas nilai.

Perbedaan Masyarakat dan Kebudayaan

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Sedangkan, yang dimaksud masyarakat oleh Soerjono Soekanto ialah umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Pertama, manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang. Kedua, bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia baru. Sebagai akibat dari hidup bersama, maka timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antar manusia. Ketiga, sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan. Keempat atau terakhir, mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena merasa dirinya terkait satu sama lain.

Dan yang dimaksud kebudayaan secara umum ialah, serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dimiliki oleh manusia, yang digunakan secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah laku dan tindakannya. Secara tidak langsung, eksistensi keberadaan masyarakat dipengaruhi oleh nilai-nilai kebudayaan yang melekat pada diri individu tersebut yang kemudian digunakan oleh masyarakat setempat berdasarkan kebiasaan yang terjadi.

Pentingnya Kebudayaan bagi Individu

Ada lima hal penting bagi seseorang atau individu yang hidup ditengah masyarakat yang memiliki latar belakang budaya. Pertama, kebudayaan bagi individu menentukan identitas suatu bangsa. Contoh, di Minangkabau Rumah Gadang identik dengan bentuk melengkung di kedua ujungnya, hal itu menjadi sebuah identitas tersendiri yang mempunyai makna khusus bagi budaya minangkabau. Kedua, kebudayaan merupakan sumber inspirasi, kebanggaan dan sumber daya yang menghasilkan komoditas ekonomi dan sosial. Ketiga, Kebudayaan sebagai pola perilaku individu dalam bertindak dan berbuat. Keempat, kebudayaan sebagai warisan yang diturunkan turun-temurun. Dan kelima, kebudayaan sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba.

Itulah lima hal penting yang menjadi pijakan individu betapa pentingnya memiliki sebuah kebudayaan, karena sejatinya individu tanpa kebudayaan bagaikan individu yang tidak memiliki alamat untuk pulang.

Karya: Muhammad Irsyad Suardi

Mahasiswa Pascasarjana Sosiologi Universitas Andalas