Buku Karya Braindilog

Berisi mengenai kajian analisis sosial dengan pendekatan konsep teori tokoh Sosiologi Indonesia.

Braindilog

Merupakan sebuah konsep dan metode diskusi yang di lakukan dengan tahapan Brainstorming, Dialectic, dan Logic dari teori atau permasalahan sosial yang didiskusikan.

Braindilog Sosisologi Indonesia

Mengawal Perkembangan Ilmu Sosiologi di Indonesia menuju otonomi teori Sosiologi Indonesia yang berlandaskan nilai, norma, dan kebermanfaatan masyarakat Indonesia.

Gerakan Otonomi Teori Sosiologi Indonesia

Sayembara menulis artikel sosiologi Indonesia adalah upaya Braindilog Sociology dalam menyebarluaskan gagasan otonomi teori sosiologi Indonesia.

Braindilog Goes To Yogyakarta

Diskusi Lintas Komunitas bersama Joglosonosewu dan Colombo Studies di Universitas PGRI Yogyakarta dengan tema "Konflik Horisontal Transportasi Online". Selain dihadiri komunitas, acara ini juga diikuti oleh beberapa perwakilan mahasiswa dari masing-masing kampus di Yogyakarta.

Rabu, 09 Mei 2018

Memahami Positivisme Generatif Pierre Bourdieu

Pierre Bourdieu adalah salahseorang pemikir Prancis palingterkemuka dan dikenal sebagaisosiolog sekaligus antropolog yang pada masaakhir hidupnya dikenal sebagai jawarapergerakan antiglobalisasi. Karyanya memilikibahasan yang luas tentang etnografidan seni, sastra, pendidikan, bahasa,serta kultural dan televisi. Bourdieu dikenal dengan model paradigma Positivisme Generatif atau Strukturalisme Genetikdengan basis teoritisnya dari berbagai penelitian di Afrika khususnyan Aljazair. Karya utamanya adalah Outline Of a Theory Of Practice (Cambridge University Press, 1977). Teori Bourdieu dibangun dari pertanyaan dasar “bagaimana sebuah masyarakat dengan segala seluk beluknya terbentuk”?. Pertanyaan ini berangkat dari pandangan Bourdie kehidupan sosial sebagai realitas dialektis antara struktur dan agen, sehingga realitas sosial merupakan realitas yang kompleks. 

Secara lengkap artikel ini bisa di download atau baca dibawah ini:

.  

Karya: Khairul Amin 
Mahasiswa Pasca Sosiologi 
Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Aceh

Zaman Euforis Konsumsi: Ketika Ekonomisme Menjadi Sistem Kapitalisme Kompetitif

Meskipun ekonomi borjuis tetap dominan di Amerika Serikat dan kebanyakan Eropa Barat, para pengikut Marx meneruskan tradisi Marxis. Engels menyunting dan menerbitkan volume kedua dan ketiga karya Marx, Capital, diikuti karyanya yang lain hasil suntingan Kautsky, Historis of Economic Doctrine. Setelah itu, perhatian Kautsky terhadap kapitalisme pertanian, Das Finazcapital (1910) karya Rudolf Hilferding, Accumulation of Capital (1913) karya Luxerburg dan Imperialism:The Last Phose of Capitalism (1917) karya Lenin merupakan upaya-upaya untuk mengembangkan karya-karya awal Marx.

Secara lengkap artikel ini bisa di download atau dibaca dibawah ini:

 

Karya: Annisa Nindya Dewi, M.Sos