Buku Karya Braindilog

Berisi mengenai kajian analisis sosial dengan pendekatan konsep teori tokoh Sosiologi Indonesia.

Braindilog

Merupakan sebuah konsep dan metode diskusi yang di lakukan dengan tahapan Brainstorming, Dialectic, dan Logic dari teori atau permasalahan sosial yang didiskusikan.

Braindilog Sosisologi Indonesia

Mengawal Perkembangan Ilmu Sosiologi di Indonesia menuju otonomi teori Sosiologi Indonesia yang berlandaskan nilai, norma, dan kebermanfaatan masyarakat Indonesia.

Gerakan Otonomi Teori Sosiologi Indonesia

Sayembara menulis artikel sosiologi Indonesia adalah upaya Braindilog Sociology dalam menyebarluaskan gagasan otonomi teori sosiologi Indonesia.

Braindilog Goes To Yogyakarta

Diskusi Lintas Komunitas bersama Joglosonosewu dan Colombo Studies di Universitas PGRI Yogyakarta dengan tema "Konflik Horisontal Transportasi Online". Selain dihadiri komunitas, acara ini juga diikuti oleh beberapa perwakilan mahasiswa dari masing-masing kampus di Yogyakarta.

Rabu, 25 Oktober 2017

Mawah : Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Kearifan Lokal Aceh

Abstrak; Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh jumlah penduduk Provinsi Aceh mencapai 4 906 835 jiwa. Dengan jumlah penduduk miskin yang mencapai angka 881.26 ribu jiwa. Hal ini sangatlah bertolak belakang dengan Sumber Daya Alam yang melimpah dan komposisi usia produktif yang mencapai 53,08%. Mawah adalah bahagian dari kearifan lokal Aceh yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan. Makna mawah dalam bahasa Aceh yaitu seseorang yang memberikan modal dapat berupa tanah ataupun hewan ternak kepada pekerja baik perorangan atau lembaga untuk dikelola dalam suatu usaha yang layak. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif dengan menggunakan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku yang diamati orang-orang (Taylor dan Bogdan, 1984:5). Bagi masyarakat adanya konsep mawah sangatlah bermanfaat. Dimana angka pengangguran dapat ditekan. Dan bagi para pemilik modal juga memliki manfaat yang mana tanah atau hewan ternak yang tidak dapat mereka kelola dengan baik bisa dimawahkan. Kebijakan Pemerintah dalam menahan angka kemiskinan harusnya dapat merujuk pada pola kearifan lokal seperti konsep mawah. Seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Aceh pernah melaksanakan konsep mawah. Pun demikian memberikan peluang untuk daerah lainnya dapat menggunakan konsep ini dalam menekan angka kemiskinan.

Teman-teman bisa membaca / mengunduh artikel lengkapnya dibawah ini:
 
 



Karya:  
Al Kautsar, Nidia Apriani, Putri Chyntia Dewi, Benney Mabrur Aurora

Ariel Heryanto Sosiolog Indonesia


Ariel Heryanto

George Junus Aditjondro Sosiolog Indonesia

George Junus Aditjondro

Arief Budiman Sosiolog Indonesia

Arief Budiman

Mochtar Naim Sosiolog Indonesia

Mochtar Naim

Paulus Wirutomo Sosiolog Indonesia

Paulus Wirutomo

Selo Soemardjan Sosiolog Indonesia

Selo Soemardjan